Translate
Rabu, 15 April 2015
perbedaan raikiri dan chidori
posted by; tommy octaviansyah
kamis, 16-04-2015
Perbedaan Chidori Dengan Raikiri Chidori dan Raikiri Tipe Elemen : Raiton (Petir) Pengguna : Hatake kakashi dan Uchiha Sasuke Klasifikasi : Ninjutsu Tipe Jutsu : Serangan Jarak Serang : Dekat Perbedaan Chidori dan Raikiri terletak pada tingkat kekonsentrasian chakranya, pada jutsu Chidori tingkat kekonsentrasian chakranya tidaklah sebagus tingkat kekonsentrasian chakra Raikiri (karena Raikiri adalah pengembangan jutsu tingkat lanjutan dari Chidori yg sudah menjadi jutsu level S). Pada Raikiri dibutuhkan tingkat kontrol chakra yg lebih baik dari pada tingkat kontrol chakra pada Chidori, warna chakra pada Chidori berwana putih pada tangan penggunanya sedangkan pada Raikiri warna chakranya berwarna putih kebiru-biruan pada tangan penggunanya. Sasuke belum bisa menggunakan Raikiri, mungkin hanya karena Sasuke belum mengembangkannya ke dalam tahap Raikiri. Tapi sejauh ini Sasuke sudah mengembangkannya dalam hal penggunannya, memodifikasinya menjadi beberapa bentuk Chidori, semisal menjadi seperti pedang, jarum, dll. Segel Tangan Raikiri : Ox - Rabbit - Monkey Chidori : Monkey - Dragon - Rat - Bird - Ox - Snake - Dog - Tiger - Monkey or Ox - Rabbit - Monkey. Jika dilihat dari bentuk segel tangan, dapat dikatakan Raikiri lebih sederhana dan pastinya juga lebih hebat karena Raikiri sendiri merupakan pengembangan dari Chidori. Chidori Chidori adalah teknik asli pertama Kakashi Hatake. Tapi ia justru lebih sering menggunakan versi S-Rank yang dia kembangkan dari jurus Chidori ini, yang dikenal dengan nama Raikiri. Dia menciptakan jurus ini saat dia dipromosikan menjadi Jōnin, dan kemudian mengajarkannya kepada Uchiha Sasuke di kemudian hari. Deskripsi dan Efek. Teknik ini menyalurkan sejumlah besar chakra petir ke tangan si pengguna. Karena jumlah chakra yang begitu besar sehingga chakra ini bisa menjadi terlihat dengan mata telanjang. Konsentrasi tinggi menghasilkan listrik yang menghasilkan suara kicau burung yang sangat banyak, maka nama dari thekhnik ini adalah Chidori (Seribu Burung). Setelah teknik selesai, pengguna maju dan menyodorkan Chidori ke sasaran. Tekhnik ini menghasilkan kerusakan berat yang biasanya berakibat fatal. Teknik ini diklasifikasikan sebagai teknik pembunuhan karena kecepatan disaat jurus ini dilakukan, meskipun dengan suara keras yang dihasilkan. Seperti yang ditunjukkan terhadap Killer Bee, Chidori juga dapat digunakan untuk hanya memberikan kejutan listrik yang besar kepada lawan tanpa melukai mereka. Kelemahan Teknik ini memiliki kelemahan besar. Serangan ini harus dilakukan dengan kecepatan tinggi, dikombinasikan dengan fakta bahwa pengguna harus berjalan/berlari dalam sebuah garis lurus, menyebabkan penglihatan si pengguna akan terkaburkan. Hal ini memungkinkan musuh untuk melawan/menangkal serangan itu dengan mudah, sehingga malah bisa membahayakan si pengguna jurus ini. Melalui latihan keras, kelemahan ini bisa diminimalisir. Sasuke dan Kakashi dapat menghindari kekurangan menggunakan Sharingan mereka, yang bisa melihat setiap detail kejadian walaupun mereka sedang bergerak dengan kecepatan tinggi. Sebagai kelemahan lain, jumlah besar chakra yang dibutuhkan membatasi berapa kali teknik ini dapat dilakukan. Dalam Part I, Sasuke hanya dapat menggunakan dua kali (di bawah kekuasaannya sendiri) dan Kakashi dapat menggunakannya empat kali. Batas mereka telah terbukti meningkat ke tingkat yang tidak ditentukan dalam Part II. Jika pengguna mencoba untuk melampaui batas mereka, semua chakra mereka akan habis, dan mereka akan mati. Masalah lain yang belum tentu yang melemahkan tekhnik ini adalah kenyataan bahwa jumlah besar chakra juga dapat melukai tangan pengguna jika mereka meletakkan terlalu banyak kekuatan ke dalam serangan itu. Dalam Part I, Sasuke melakukan hal ini ketika berhadapan dengan kakaknya, Itachi, yang menyebabkan beberapa kulit mengelupas dari tangannya dan meninggalkan sedikit bekas luka bakar setelah serangan itu selesai. Penggunaan dan Perbaikan Awalnya, ketika Kakashi menemu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar